Nasehat Bagi Yang Hendak Melaksanakan Ibadah Umrah (Bagian 2)

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 04 Mei 2025, 16:17:41

IMG_5223 (1).jpg

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, wa Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa Rosuluhu, Amma ba’du:

 

Saudara-saudara sekalian yang dirahmati Allah, Umrah bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci. Ia adalah perjalanan hati menuju Allah Subhanahu wa ta’ala. Setiap langkah, setiap detik di sana adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dan Salah satu cara terpenting untuk menghidupkan perjalanan ini adalah melalui doa dan mengetahui ilmu mengenai ibadah yang akan kita kerjakan. 

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas tentang beberapa arahan dan nasehat bagi para jama'ah yang ingin melaksanakan ibadah umrah, selanjutnya yaitu:

 

11. Bertaubat dari dosa dan maksiat sebelum terlambat

Dianjurkan bagi siapa saja yang hendak melakukan safar yang jauh seperti umrah, untuk bertaubat dari dosa dan maksiat, menyesali apa yang telah dilakukan, meninggalkan dan bertekad untuk tidak kembali melakukannya. 

Allah 'azza wa jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb-mu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang beriman yang bersamanya, sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan, ‘Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.’” (QS. At-Tahrim: 8)

 

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

إنَّ اللهَ يَقبَلُ توبةَ العبدِ ما لم يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala akan menerima taubat seorang hamba, selama (ruhnya) tidak sampai tenggorokan” (HR. Tirmidzi no. 3537, Ahmad no. 6160 dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, Tirmidzi berkata: hadits hasan gharib)

 

12. Mengembalikan hak orang lain

Mengembalikan hak orang lain jika masih memiliki hutang harta atau kehormatan. Jika tidak bisa mengembalikannya, maka ia minta maaf dan memohon ampun kepada Allah ta'ala.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ، مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ، أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ، فَحُمِلَ عَلَيْهِ

"Barang siapa memiliki kezaliman terhadap saudaranya, baik dalam hal kehormatan atau sesuatu (harta), maka hendaklah ia menyelesaikannya (meminta halal) hari ini, sebelum datang hari (kiamat) yang tidak ada lagi dinar maupun dirham. Jika ia memiliki amal saleh, maka akan diambil dari amal salehnya sesuai dengan kezalimannya. Jika ia tidak memiliki kebaikan, maka dosa saudaranya akan dipikulkan kepadanya." (HR. Bukhari no. 2449 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Hadits ini menegaskan pentingnya menyelesaikan hak-hak sesama manusia sebelum wafat. Hak itu mencakup:

Harta: hutang, pinjaman, ganti rugi.

Kehormatan: ghibah, fitnah, merendahkan, dan menyakiti secara verbal.

Jika belum bisa mengembalikannya, minta maaf kepada yang bersangkutan, dan taubat kepada Allah ta'ala jika tidak mungkin bertemu orangnya.

Jika tidak diselesaikan di dunia, maka urusannya akan diselesaikan di akhirat dengan pahala dan dosa yang tentu jauh lebih berat.

 

13. Umrah dengan uang yang halal lagi baik

Hendaknya setiap calon jama’ah membiayai perjalanan umrahnya dari harta yang halal dan bersih dari yang haram, karena Allah ta'ala hanya menerima yang baik.

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

"Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik."(HR. Muslim, no. 1015)

 

14. Disunnahkan bagi musafir untuk menulis wasiat 

Sebelum safar dengan jarak yang jauh seorang muslim dianjurkan mencatat hutang dan harta yang ia miliki, serta mengembalikan titipan kepada pemiliknya atau minta izin untuk tetap memegangnya, karena ajal berada di tangan Allah ta'ala.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا حَقُّ ٱمْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصِي فِيهِ، يَبِيتُ لَيْلَتَيْنِ إِلَّا وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوبَةٌ عِندَهُ. قَالَ ٱبْنُ عُمَرَ: فَمَا مَرَّتْ عَلَيَّ لَيْلَةٌ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُولَ ٱللَّهِ ﷺ قَالَ ذَٰلِكَ إِلَّا وَعِنْدِي وَصِيَّتِي

"Tidak sepatutnya bagi seorang Muslim yang memiliki sesuatu yang hendak diwasiatkan, bermalam dua malam kecuali wasiatnya telah tertulis di sisinya."

Ibnu Umar berkata: "Sejak aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan hal itu, tidak satu malam pun berlalu melainkan aku telah menulis wasiatku." (HR. Bukhari no. 2738, Muslim no. 1627 dari Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma)

 

15. Meninggalkan nafkah yang cukup bagi orang yang menjadi tanggungannya selama ia bepergian

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَعُولُ

"Cukuplah seseorang dianggap berdosa jika ia menelantarkan orang yang menjadi tanggungannya." (HR. Al-Hakim no.8573)

Hadits ini mencakup semua bentuk penelantaran, termasuk tidak memberikan nafkah yang cukup sebelum bepergian. Maka, sebelum seorang suami atau kepala keluarga berangkat safar (termasuk untuk umrah, haji, atau pekerjaan), ia wajib meninggalkan nafkah secukupnya untuk keluarganya agar mereka tidak terlantar.

Sebagaimana firman Allah 'azza wa jalla:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka memberikan nafkah dari hartanya..." (QS. An-Nisa: 34)

 

16. Disunnahkan bagi musafir untuk bersungguh-sungguh dalam memilih teman perjalanan yang shalih

Yaitu dari kalangan orang beriman yang menjaga keta'atan. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala:

وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًۭا

“Dan bersabarlah engkau bersama orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan petang hari dengan mengharap ridha-Nya, dan janganlah matamu berpaling dari mereka karena menginginkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah engkau mengikuti orang yang telah Kami lalaikan hatinya dari mengingat Kami, mengikuti hawa nafsunya, dan keadaannya melewati batas.” (QS. Al-Kahfi: 28)

 

17. Disunnahkan bagi musafir untuk menjaga do'a dan dzikir yang diajarkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam

Termasuk dzikir pagi dan petang, do'a naik kendaraan, dan do'a safar. 'Aisyah radhiyallahu anha berkata:

كَانَ النَّبِي ﷺ يَذْكُرُ اللَّهَ عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ

"Nabi ﷺ senantiasa berdzikir kepada Allah dalam segala keadaannya." (HR. Muslim no. 373)

Hadits ini menunjukkan bahwa dzikir adalah amalan hati dan lisan yang terus-menerus dijaga oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam baik dalam keadaan:

  • Muqim (di rumah, di kota),
  • Safar (di perjalanan),
  • Suci maupun tidak bisa bersuci sempurna,
  • Bahkan dalam berbagai aktivitas harian.

 

18. Do'a Ketika Naik Kendaraan

Berikut ini adalah do'a ketika naik kendaraan, baik itu mobil, bus, pesawat, ataupun yang lainnya:

بِسْمِ ٱللَّهِ، وَٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، سُبْحَانَ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ. ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ، ٱللَّهُ أَكْبَرُ، ٱللَّهُ أَكْبَرُ، ٱللَّهُ أَكْبَرُ. سُبْحَانَكَ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي، فَٱغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

"Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah. Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kamilah kami akan kembali. Segala puji bagi Allah, segala puji bagi Allah, segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Mahabesar. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau." (HR. Abu Dawud no. 2602)

Kemudian membaca do'a:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هٰذَا ٱلْبِرَّ وَٱلتَّقْوَى، وَمِنَ ٱلْعَمَلِ مَا تَرْضَى. اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا، وَٱطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ. اللَّهُمَّ أَنْتَ ٱلصَّاحِبُ فِي ٱلسَّفَرِ، وَٱلْخَلِيفَةُ فِي ٱلْأَهْلِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ ٱلسَّفَرِ، وَكَآبَةِ ٱلْمَنْظَرِ، وَسُوءِ ٱلْمُنْقَلَبِ فِي ٱلْمَالِ وَٱلْأَهْلِ

"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketaqwaan, serta amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya. Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan dan pengganti (penjaga) dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan buruknya perubahan keadaan pada harta dan keluarga." (HR. Muslim no. 1342 dari sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma.)

 Do'a Ketika Pulang dari Perjalanan:

آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عَابِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ

"Kami kembali, dalam keadaan bertaubat, beribadah, dan memuji Tuhan kami. (HR. Muslim no. 1344 dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.)

 

19. Perbanyaklah do'a saat safar

Perbanyaklah do'a saat safar dan Jangan sampai menyepelekannya. Waktu safar adalah waktu mustajab. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ، لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

"Tiga do'a yang tidak akan ditolak, tidak ada keraguan padanya: (do'a) orang tua, (do'a) musafir, dan (do'a) orang yang terzalimi." (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 32, Ahmad no. 2130, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad, no. 25)

Hadits ini menunjukkan bahwa saat safar (perjalanan) adalah waktu istimewa untuk memperbanyak do'a. Jangan menyepelekan momen safar walaupun lelah atau sibuk, tetap sempatkan berdo'a sebanyak-banyaknya untuk diri sendiri, keluarga, dan umat.

Ini bisa juga disampaikan sebagai motivasi untuk jama'ah umrah agar tidak hanya berdo'a saat di tempat mustajab, tapi juga saat dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain.

 

20. Hendaknya seorang musafir tetap menjaga semua kewajiban

Terutama shalat tepat waktu berjama'ah, para salaf terdahulu senantiasa menjaga amalan sunnah saat safar. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pun rutin menunaikan shalat malam dan witir selama safarnya. Perbanyaklah membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan jadikan lisanmu selalu basah dengan mengingat Allah. Perbanyak istighfar karena itu menghapus dosa dan menghilangkan kesedihan. Berbuat baiklah kepada sesama, bantu yang membutuhkan, bersikap lemah lembut kepada sesama muslim, dan bersedekahlah kepada yang benar-benar membutuhkan.

Beramar ma'ruf dan nahi mungkar juga penting. Tak ada yang lebih mulia dari seseorang yang murah senyum, ramah tutur katanya, gemar memberi makan, dan menyebarkan salam. Jagalah lisan dari dosa, milikilah jiwa yang menjauhi maksiat, kendalikan amarah dengan kesabaran, serta bersikap baik kepada sesama. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat dan paling sabar terhadap gangguan orang lain.

 

Bersambung ….

Wallahu ta’ala a’lam bis showab, wa shollallahu ala nabiyyina Muhammad

 

Disadur dari kitab “manasik Umroh” karya Syaikh Muhammad Rozzaq dengan beberapa tambahan.

 

 

 

Oleh: Abu Haneen, Lc 

Team redaksi: Miqdad Al Kindi, Lc 

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id