Mengenal Lebih Dekat Sumur Zamzam

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 13 Mei 2025, 12:38:42

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ‘ala Rosulillah, wa Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan Abduhu wa Rosuluhu, Amma ba’du:

IMG-20250515-WA0002.jpg

Sumur Zamzam terletak di dalam Masjidil Haram Makkah, berjarak 21 meter dari Ka'bah yang mulia. Lubang sumur ini berada di bawah lantai tempat thawaf dengan kedalaman 1,56 meter, terletak di belakang Maqam Ibrahim ke arah kiri (jika menghadap Ka'bah).

Kedalaman sumur adalah 31 meter, dan air dari sumur mulia ini selalu bersih, tidak tumbuh di dalamnya lumut, tidak dimasuki serangga, jamur, ataupun polusi air.

Sumur Zamzam memiliki dua mata air utama yang mengalir ke dalamnya:

Mata air pertama dari arah Shafa,

Mata air kedua (yang lebih deras) dari arah Hajar Aswad dan Ka'bah yang mulia.

Dahulu terdapat pintu-pintu masuk menuju sumur Zamzam dari lantai tempat thawaf, namun pintu-pintu ini ditutup atapnya pada tahun 1434 H guna memperluas area thawaf dan memudahkan para jamaah dalam melaksanakan thawaf di sekitar Ka'bah yang mulia.

IMG-20250507-WA0011.jpg

Fadhilah Air Zamzam 

Air Zamzam termasuk dalam hal-hal suci bagi kaum Muslimin karena mengandung makna spiritual.

Air ini memancar dari sumur yang diberkahi, yang digali oleh Jibril Alaihis salam untuk Nabi Ismail dan ibunya Hajar. Ketika air itu keluar, Hajar sangat gembira melihat air tersebut dan mulai menampungnya dengan tangannya, khawatir air itu akan hilang sebelum ia mengambil wadah.

Namun, sumur itu tidak muncul di tempat ia mencarinya (antara Shafa dan Marwah), melainkan di tempat yang sangat jauh dari titik pencariannya, agar tidak dianggap sebagai hasil usaha manusia. Inilah keajaiban dari sumur tersebut. Ia adalah keajaiban abadi karena airnya tidak pernah berkurang sejak zaman Nabi Ibrahim Alaihis salam, sedangkan sumur-sumur tua di Makkah kini tidak menyisakan setetes air pun.

Air Zamzam memiliki kedudukan dan keutamaan besar di kalangan kaum Muslimin. Ia adalah salah satu tanda kekuasaan Allah yang nyata di Tanah Haram.

Minumnya dapat menjadi penyembuh penyakit dan nutrisi bagi tubuh, bahkan bisa menggantikan makanan. Air ini termasuk nikmat dan manfaat terbesar yang disinggung dalam Al-Qur’an:

لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al-Hajj: 28).

Di antara keutamaannya juga, air Zamzam memiliki khasiat penyembuhan, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Shallallahu alaihi wasallam:

 إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ، إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

"Sesungguhnya air Zamzam itu diberkahi, dan ia adalah makanan yang mengenyangkan." (HR Muslim, no. 2473) 

Dalam riwayat lain disebutkan:

وَشِفَاءُ سُقْمٍ

“Dan penyembuh dari penyakit.” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubra 5/147)

Sahabat Abu Dzar radhiyallahu anhu pernah tinggal di Masjidil Haram selama 40 hari setelah memeluk Islam. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bertanya padanya: “Apa makananmu selama ini?” Ia menjawab: “Air Zamzam, dan aku tidak merasakan lapar, bahkan tubuhku tampak gemuk.” (HR. Muslim no. 2473)

Para ulama menuliskan dalam kitab mereka: "Betapa banyak orang yang tertimpa musibah, lalu ia berdo'a dengan perantara air Zamzam, setelah sebelumnya ia telah mengunjungi setiap sumber air di bumi, namun hanya dengan Zamzam ia sembuh dan mendapatkan manfaat.” (Ibnu hajar dalam Fathul Bari)

IMG-20250507-WA0003.jpg

Disunnahkan Berdo'a Sebelum Minum Air Zamzam 

Para ulama Islam telah menegaskan bahwa do'a sebelum meminum air Zamzam sangat diharapkan untuk dikabulkan. Dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam disebutkan bahwa beliau bersabda: 

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

"Air Zamzam tergantung pada niat orang yang meminumnya." (HR. Ibnu Majah no. 3062, Ahmad 3/357, Baihaqi 5/148)

Maka sangat dianjurkan bagi siapa pun yang meminum air Zamzam untuk meminumnya dengan niat yang baik dan tulus, lalu berdo'a kepada Allah setelah selesai. Pengagungan terhadap air Zamzam juga ditunjukkan dengan meminum banyak darinya, sebab tidak ada seorang Muslim pun yang meminumnya dengan keyakinan serta berprasangka baik kepada Allah, kecuali Allah akan memberikan sesuai dengan prasangkanya. Dalam air ini terdapat keberkahan, penyembuhan, dan keselamatan.

Di antara keberkahannya, pernah ada seorang dari Cordoba (Qurthubi) meminum air Zamzam dengan niat menghafal Al-Qur’an, lalu ia pun berhasil menghafalnya. Begitu pula Abu ‘Umar at-Tamimi yang meminumnya agar menjadi orang yang do'anya mustajab, dan akhirnya ia menjadi orang yang do'anya dikabulkan.

Salah seorang ulama salaf, ketika menunaikan haji, datang ke sumur Zamzam lalu berkata:

"Ya Allah, aku telah mendengar sebuah hadis dari Nabi-Mu Shallallahu alaihi wasallam yang mengatakan: 'Air Zamzam tergantung pada niat orang yang meminumnya,' dan aku meminumnya agar tidak kehausan pada hari kiamat." Lalu ia pun meminumnya.

Para ulama mengatakan: "Sesungguhnya meminum air Zamzam dapat memberikan kekuatan dan ketenangan hati dari rasa takut." 

Dalil mereka adalah bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam ketika di-isra’-kan ke langit, diberitahu bahwa hatinya dibasuh dengan air Zamzam, karena beliau akan menghadap hal-hal gaib dan tanda-tanda kebesaran Tuhannya seperti surga, neraka, dan peristiwa-peristiwa dahsyat lainnya. Maka hal itu membutuhkan keteguhan hati, ketenangan, dan kedamaian jiwa.

Di antara sunnahnya adalah minum dari air Zamzam dalam jumlah banyak dan dengan "tadhalllu’", yaitu minum sampai terasa kenyang hingga tulang rusuk terlihat menonjol karena banyaknya air yang diminum. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu anhuma:

إِذَا شَرِبْتَ مِنْ زَمْزَمَ فَاسْتَقْبِلِ القِبْلَةَ وَاذْكُرِ اسْمَ اللهِ وَتَنَفَّسْ ثَلاثًا وَتَضَلَّعْ مِنْهُ، فَإِذَا فَرَغْتَ فَاحْمَدِ اللهَ تَعَالَى

"Jika engkau minum dari Zamzam, maka hadapkanlah ke arah kiblat, sebutlah nama Allah, hiruplah nafas tiga kali, dan minumlah sampai kenyang. Jika telah selesai, pujilah Allah ‘Azza wa Jalla." (HR. Ad-Daraquthni dalam al-Sunan 2/288, Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman 6/129, juga dinukil oleh Ibn al-Qayyim dalam Zadul-Ma‘ad dan Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul-Bari)

Karena Rasulullah ﷺ bersabda: 

إِنَّ آيَةً مَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ المُنَافِقِينَ أَنَّهُمْ لَا يَتَضَلَّعُونَ مِنْ زَمْزَمَ

"Tanda yang membedakan antara kami dan orang-orang munafik adalah bahwa mereka tidak minum air Zamzam sampai kenyang (tidak bertadalllu’).” (HR. Ibnu Majah no. 1017, Al-Hakim dalam al-Mustadrak 1/472, Abu Nu‘aim dalam Akhbār Makkah 2/237, Al-Bayhaqi dalam Syu’ab al-Îmân, no. 3853)

Hari ini, air Zamzam juga telah disediakan di dalam Masjid Nabawi dan di Masjid Quba’ di Madinah al-Munawwarah dalam wadah-wadah bertuliskan “Saqyaa Zamzam” (Pelayanan Air Zamzam). 

 

Di Bandara Jeddah dan Madinah, air Zamzam 5 liter dapat dibeli di tempat penjualan khusus air Zamzam. Penumpang dapat membeli satu botol 5 liter, dengan syarat memiliki paspor dan boarding pass yang valid. Setiap penumpang dibatasi satu botol per pembelian dan harus dibawa secara terpisah, tidak bisa dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar. 

 

Wallahu ta’ala a’lam bis showab, wa shollallahu ala nabiyyina Muhammad

Disadur dari kitab “manasik Umrah” karya Syaikh Muhammad Rozzaq dengan beberapa penyesuaian.

 

Oleh: Abu Haneen, Lc

Team redaksi: Miqdad Al Kindi, Lc.

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id