Belajar Tawakkal dari Seekor Burung

Kategori : , Ditulis pada : 14 Mei 2025, 20:45:11

1000798627 (1).jpg

Pagi itu, Madinah baru saja bangun dari tidurnya. Angin gurun menyapu lembut pasir-pasir di pelataran Masjid Nabawi. Di sudut masjid, duduk seorang lelaki dari kaum Anshar. Wajahnya teduh, namun kedua matanya menyimpan keraguan yang tak bisa ia sembunyikan.

 

Sudah tiga hari ia tak keluar rumah. Bukan karena sakit, bukan pula karena malas. Tapi hatinya sedang dirundung sebuah dilema besar: haruskah ia terus berusaha, atau pasrah saja kepada takdir Allah?

 

Dia dikenal tekun dalam ibadah. Shalat berjamaah tak pernah ia tinggalkan. Tapi saat ini, ia merasa dirinya berada di antara dua tebing tajam: di satu sisi ia ingin tawakkal sepenuhnya kepada Allah, tapi di sisi lain, ia takut usahanya menunjukkan kurangnya iman.

 

Akhirnya, ia memberanikan diri menghampiri Rasulullah ﷺ yang sedang duduk dikelilingi para sahabat.

 

“Ya Rasulullah…” suaranya lirih, nyaris tak terdengar, “aku ingin menggantungkan hidupku hanya kepada Allah. Apakah aku masih harus bekerja dan mencari rezeki, atau cukup aku bertawakkal saja…?”

 

Rasulullah ﷺ menatapnya dengan pandangan yang dalam, teduh, dan penuh kasih.

 

Beliau tidak langsung menjawab. Justru beliau mengangkat pandangannya ke langit. Para sahabat ikut menoleh. Seekor burung kecil sedang terbang di atas mereka. Sayapnya mengepak pelan menembus udara pagi yang masih basah embun.

 

Dengan suara yang tenang namun penuh wibawa, Rasulullah ﷺ bersabda:

 

"Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang."

 

Ia tertegun, ucapan itu seperti membuka tirai tebal dalam hatinya.

 

Seekor burung tak punya peta. Ia tak tahu di mana makanan menantinya. Tapi ia tetap terbang, karena ia yakin pada janji Rabb-nya.

 

Burung itu tidak duduk diam menanti rezeki jatuh dari langit. Ia keluar rumah, mencari, berusaha. Tapi ia tidak pernah cemas. Karena hatinya penuh kepercayaan: bahwa yang memberi rezeki bukan tanah yang ia hinggapi, tapi Allah yang mengatur segalanya.

 

Ia menunduk. Hatinya terasa ringan untuk pertama kalinya sejak beberapa hari. Ia mengangguk pelan. “Sungguh, aku paham sekarang,” bisiknya.

 

Sejak hari itu, Dia kembali ke ladangnya. Ia menanam, ia menuai, dan ia berdagang. Tapi kini bukan semata karena ingin kaya atau takut lapar. Ia bekerja dengan hati yang tenang, sebab ia tahu: usaha adalah bentuk ketaatan, dan tawakkal adalah ruhnya.

---

 

Teks hadis:

 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:

 لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا، وَتَرُوحُ بِطَانًا

 

Artinya:

"Seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore dalam keadaan kenyang."

---

 

Takhrij Hadis:

Diriwayatkan oleh:

Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad (no. 205),

At-Tirmidzi dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 2344),

Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah (no. 4164),

Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 7876),

Abdullah bin Al-Mubarak dalam Az-Zuhd (no. 913).

 

Derajat Hadis:

Hasan Shahih — menurut At-Tirmidzi.

Shahih — dinyatakan sahih oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.

Al-Albani juga menshahihkan hadis ini dalam Shahih al-Jami’ (no. 5254) dan Shahih At-Tirmidzi.

 

---

 

Keterangan Ulama:

 

Makna "حق توكله" (tawakkal yang sebenarnya):

Ibn Rajab rahimahullah menjelaskan bahwa maksudnya adalah tawakkal yang disertai keyakinan sempurna dan tidak bersandar sedikit pun kepada makhluk atau sebab.

 

Makna "تغدو خماصًا وتروح بطانًا":

Burung keluar di pagi hari dalam keadaan khimāshan (perut kempis karena lapar), dan kembali bitānan (kenyang, perut penuh). Ini menunjukkan keseimbangan antara usaha dan kepercayaan kepada takdir.

 

Oleh: Abu Haneen, Lc 

Team redaksi: Miqdad Al Kindi, Lc 

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id