Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Bismillāh wal-ḥamdulillāh.
Salah satu musim kebaikan dan keberkahan yang Allah bukakan bagi umat Islam adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hari-hari yang mulia ini memiliki keutamaan khusus yang tak dimiliki oleh hari-hari lainnya sepanjang tahun. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri tujuh keutamaan utama dari sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah berdasarkan Al-Qur’an dan hadis Nabi ﷺ.
1. Hari-Hari yang Diperintahkan untuk Memperbanyak Zikir
Allah Subḥānahu wa Taʿālā berfirman:
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” [QS. Al-Ḥajj: 28]
Hari-hari yang dimaksud oleh para ulama dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal ini ditegaskan oleh banyak ulama tafsir:
Dari Qatādah رحمه الله: “Yang dimaksud dengan ‘hari-hari yang diketahui’ adalah hari-hari sepuluh Dzulhijjah, dan ‘hari-hari yang dihitung’ adalah hari-hari Tasyriq.”
Dari Ibnu ‘Abbās رضي الله عنهما, beliau berkata: “Hari-hari yang diketahui adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari secara muʿallaq dengan sighat jazm)
Pendapat ini juga dinukil dari sahabat dan tabi'in seperti Abū Mūsā al-Asyʿarī, Mujāhid, ʿAṭā’, Saʿīd bin Jubair, al-Ḥasan, Qatādah, aḍ-Ḍaḥḥāk, ʿAṭā’ al-Khurāsānī, Ibrāhīm an-Nakhaʿī, dan merupakan pendapat Imam asy-Syāfiʿī serta riwayat masyhur dari Imam Aḥmad.
2. Hari-Hari yang Allah Bersumpah Dengannya
Allah ﷻ berfirman:
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi malam-malam yang sepuluh.” [QS. Al-Fajr: 2]
Menurut Ibnu Katsīr رحمه الله:
“Yang dimaksud dengan malam-malam sepuluh adalah sepuluh malam pertama dari bulan Dzulhijjah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbās, Ibnu az-Zubair, Mujāhid, dan selain mereka dari kalangan salaf dan khalaf.”
(Tafsīr Ibnu Katsīr, QS. Al-Fajr: 2)
Imam al-Qurṭubī menambahkan bahwa Allah men-jamak malam-malam ini dalam sumpah-Nya karena keutamaan yang terkandung di dalamnya dan karena malam Hari Nahr (Idul Adha) termasuk di antaranya.
3. Hari-Hari Terbaik dalam Setahun
عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "أفضل أيام الدنيا العشر" – يعني: عشر ذي الحجة - قيل: ولا مثلهن في سبيل الله؟ قال: "ولا مثلهن في ".سبيل الله، إلا رجل عفَّر وجهه بالتراب
Dalam hadis dari Jābir bin ‘Abdillāh رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hari-hari terbaik di dunia adalah sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah).”
Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab:
“Dan tidak ada yang sebanding dengan mereka di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang mengusap wajahnya dengan debu (karena berjihad di medan perang)."
(HR. al-Bazzār dan dishahihkan oleh al-Albānī dalam Ṣaḥīḥ at-Targhīb, no. 1150 – Ṣaḥīḥ li ghayrih)
4. Di Dalamnya Terdapat Hari ‘Arafah
Hari ‘Arafah —tanggal 9 Dzulhijjah— merupakan hari paling utama dalam musim haji, di mana jama'ah wukuf di padang ‘Arafah. Nabi ﷺ bersabda:
ما من يوم أكثر من أن يعتق الله فيه عبدًا من النار، من يوم عرفة، وإنه ليدنو، ثم يباهي بهم الملائكة
“Tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka dibandingkan hari ‘Arafah. Dia mendekat (kepada mereka), lalu membanggakan mereka di hadapan para malaikat.” (HR. Muslim no. 1348)

Bagi yang tidak berhaji, sangat dianjurkan berpuasa pada hari ini, sebagaimana sabda Nabi ﷺ ketika ditanya tentang puasa ‘Arafah:
“Puasa hari ‘Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162)
Namun, bagi yang sedang melaksanakan haji, disunnahkan untuk tidak berpuasa pada hari ‘Arafah agar tetap kuat dalam berdo'a dan beribadah di padang ‘Arafah.
5. Terdapat Hari Nahr dan Hari Qar
Rasulullah ﷺ bersabda:
أعظم الأيام عند الله يوم النحر، ثم يوم القر
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari Nahr (tanggal 10 Dzulhijjah), kemudian hari Qar (tanggal 11 Dzulhijjah).” (HR. Ibnu Khuzaymah, 4/465 – dinilai shahih oleh al-Albānī)
Hari Qar adalah hari di mana jama'ah haji beristirahat di Mina setelah melakukan prosesi utama haji, dan merupakan hari kedua Idul Adha.
6. Berkumpulnya Semua Jenis Ibadah Besar
Menurut al-Ḥāfiẓ Ibnu Ḥajar رحمه الله:
والذي يظهر أن السبب في امتياز عشر ذي الحجة لمكان اجتماع أمهات العبادة فيه: وهي الصلاة والصيام والصدقة والحج، ولا يتأتى ذلك في غيره
“Yang tampak menjadi alasan utama keutamaan sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah karena padanya berkumpul semua jenis ibadah besar: shalat, puasa, sedekah, dan haji. Tidak ada hari-hari lain yang menghimpun semuanya seperti ini.” (Fatḥ al-Bārī, 3/390)
7. Amal Shalih Di Dalamnya Lebih Dicintai Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
ما من أيامٍ العملُ الصالح فيها أحبُّ إلى الله عز وجل من هذه الأيام؛ يعني: أيام العشر، قال: قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلًا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
“Tidak ada hari-hari di mana amal salih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini—yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah.”
Para sahabat bertanya: “Tidak juga jihad di jalan Allah?”
Beliau menjawab:
“Tidak juga jihad, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya lalu tidak kembali dengan apa pun darinya.” (HR. Aḥmad no. 1968, Abu Dāwud no. 2438, at-Tirmiżī no. 757, Ibnu Mājah no. 1727 – sanadnya shahih sebagaimana dikatakan Syaikh Syuʿayb al-Arnaʾūṭ)
Penutup
Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah musim emas ibadah. Bagi yang belum berangkat haji, inilah saatnya memperbanyak zikir, shalat sunnah, puasa, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan amal kebaikan lainnya. Bagi yang sedang menunaikan haji, inilah hari-hari perjuangan untuk mendekat kepada Allah dengan hati yang penuh ketundukan dan do'a yang mengalir deras.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menghidupkan hari-hari ini dengan amal terbaik dan menjadikannya sebagai pembuka keberkahan hidup dan penutup dosa-dosa yang telah lalu.
Allāhumma amīn.
Sumber-sumber rujukan:
Tafsīr Ibnu Katsīr
Fatḥ al-Bārī oleh Ibnu Ḥajar
Ṣaḥīḥ Muslim
Ṣaḥīḥ at-Targhīb oleh al-Albānī
Musnad Imām Aḥmad
Kitab-kitab Sunan
Oleh: Abu Haneen, Lc
Team redaksi: Miqdad Al Kindi, Lc
