Amalan-Amalan Utama di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Kategori : , Ditulis pada : 27 Mei 2025, 20:42:42

IMG-20250518-WA0022.jpg

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu musim kebaikan terbesar dalam Islam. Sepuluh hari pertamanya —dari tanggal 1 hingga 10—merupakan hari-hari istimewa yang sangat dicintai oleh Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ، الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ

"Tidak ada hari-hari yang amal salih lebih dicintai Allah daripada amal salih yang dilakukan pada hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah)." (HR. Bukhari no. 969)

 

Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan untuk diperbanyak selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah:

1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah

Melaksanakan ibadah haji atau umrah adalah amal yang paling utama pada musim ini. Bagi yang diberi taufik oleh Allah untuk berhaji, maka ia tengah mengerjakan rukun Islam kelima yang sangat agung. Nabi ﷺ bersabda:

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

"Antara satu umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Haji mabrur adalah haji yang tidak tercampur dengan maksiat, bebas dari riya’, dan dikerjakan dengan ikhlas dan mengikuti sunnah Nabi ﷺ.

 

2. Menjaga Shalat Fardhu dan Memperbanyak Shalat Sunnah

Shalat adalah pilar utama dalam Islam, dan memperbanyak shalat sunnah pada hari-hari ini sangat dianjurkan. Dalam hadis qudsi, Allah ﷻ berfirman:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

"Tidak ada sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepada hamba-Ku. Dan hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya..." (HR. Bukhari no. 6502)

Maka, jangan lewatkan shalat sunnah rawatib, dhuha, tahajjud, witir dan lainnya selama sepuluh hari ini.

 

3. Berpuasa

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ما من عبد يصوم يوماً في سبيل الله ، إلا باعد الله بذلك اليوم وجهه عن النار سبعين خريف

“Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun“. (Hadits Muttafaqun ‘Alaih)

Disunnahkan untuk berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama tanggal 9 yaitu Hari Arafah.

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ، فَقَالَ:

"يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ"

Dari Abu Qatadah al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah, maka beliau menjawab:

"Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim, no. 1162, dalam Kitab ash-Shiyam, Bab: Fadhlu Shiyam Yaumi ‘Arafah.)

Kesepakatan para ulama dari empat mazhab —Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali—menyatakan dianjurkannya puasa ini:

Lihat: Al-Fatawa Al-Hindiyyah (1/201), Hasyiyah Ad-Dusuqi (1/515–516), Al-Majmu’ (6/386), Kasyf Al-Qina’ (2/338), dan Al-Muhalla (7/19)

 

4. Bersedekah

Sedekah adalah bentuk keikhlasan dan kasih sayang kepada sesama. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ 

“Sesungguhnya orang-orang yang membaca Kitab Allah, menegakkan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi maupun terang-terangan, mereka mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi.” (QS. Fathir: 29)

 

5. Memperbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil

Perbanyaklah kalimat:

Takbir: Allahu Akbar

Tahmid: Alhamdulillah

Tahlil: Laa ilaaha illallaah

Nabi ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبَّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ؛ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ، وَالتَّكْبِيرِ، وَالتَّحْمِيدِ

"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih dicintai untuk beramal di dalamnya selain sepuluh hari ini, maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir, dan tahmid." (HR. Ahmad no. 5446; sanadnya sahih menurut Ahmad Syakir)

- Beberapa versi bacaan takbir yang dianjurkan:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Semua bentuk bacaan takbir tersebut sah untuk diamalkan, dan dalam hal ini terdapat kelapangan (tidak dibatasi satu bentuk saja).

- Jenis Takbir:

Takbir Muthlaq: boleh dibaca kapan saja sepanjang 10 hari ini.

Takbir Muqayyad: dibaca setiap selesai shalat fardhu mulai dari subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai ashar hari ke-13 Dzulhijjah.

 

6. Memperbanyak Dzikir

Allah ﷻ memerintahkan kita untuk senantiasa berdzikir dalam banyak ayat. Dzikir adalah penguat hati, penenang jiwa, dan sumber ketenangan hidup.

Nabi ﷺ bersabda, Allah berfirman dalam hadits qudsi:

فَإن ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَمَن ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ مِنَ النَّاسِ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٍ مِّنْهُمْ

"Maka barangsiapa yang mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang mengingat-Ku di tengah orang banyak, maka Aku mengingatnya di tengah kaum yang lebih baik daripada mereka." (HR. Bukhari no. 7405 dan Muslim no. 2675)

 

7. Memperbanyak Istighfar

Hari-hari ini adalah waktu terbaik untuk memperbanyak istighfar, sebab ampunan Allah sangat luas dan ganjarannya sangat besar, baik di dunia maupun akhirat.

Allah ﷻ berfirman dalam kisah Nabi Nuh عليه السلام:

 فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا 

"Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat dari langit atas kalian, dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan menjadikan kebun-kebun serta sungai-sungai untuk kalian." (QS. Nuh: 10–12)

 

8. Membaca Al-Qur’an

Hari-hari ini adalah momen emas untuk kembali dekat dengan Al-Qur’an: membacanya, mentadabburinya, dan mengamalkannya.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi no. 2910)

"Wahai orang-orang yang sedang berhaji dan berumrah... apakah ada momen yang lebih indah selain membaca ayat-ayat-Nya di antara azan dan iqamah, atau saat berada di Raudhah atau di hadapan Ka’bah?"

 

9. Menyembelih Hewan Kurban (Udhhiyah)

Ibadah kurban adalah bentuk ketaatan dan syukur kepada Allah ta'ala. Ini adalah amalan yang sangat ditekankan bagi yang mampu.

Allah ﷻ berfirman:

 فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ 

"Maka shalatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah kurban." (QS. Al-Kautsar: 2)

Dan juga:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ العالمين

"Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An’am: 162)

 

10. Mengerjakan Shalat Idul Adha

Salat Id adalah syiar Islam yang penting untuk dihidupkan, terutama bagi jama'ah yang sedang berada di Tanah Suci. Nabi ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُم بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا: يَوْمَ الْأَضْحَىٰ، وَيَوْمَ الْفِطْرِ

"Sesungguhnya Allah telah menggantikan dua hari raya kalian (yang biasa dirayakan di masa jahiliyyah) dengan dua hari yang lebih baik: Idul Adha dan Idul Fitri."

(HR. Abu Dawud no. 1134, An-Nasa’i no. 1556, dan Ahmad no. 12006 – sanad sahih)

 

Penutup

Para jama'ah yang dirahmati Allah ta'ala, jadikan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini sebagai ajang pembersihan jiwa, pelipatgandaan pahala, dan perbaikan hubungan dengan Allah. Mari kita manfaatkan hari-hari ini sebaik-baiknya sebelum ia berlalu...

Semoga Allah menerima amal ibadah kita semua, memberikan Taufik-Nya dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang beruntung di dunia dan akhirat.

 

Oleh: Abu Haneen, Lc

Team redaksi: Miqdad Al Kindi, Lc

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id