Menyusuri Jejak Sejarah di Masjid Al-Ghomamah, Madinah

Kategori : Lokasi, Ditulis pada : 07 September 2025, 21:01:07

 

Bismillah, alhamdulilah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du …

 

Jika Anda berkesempatan mengunjungi Madinah, jangan lewatkan untuk singgah di Masjid Al-Ghomamah, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Al-Mushalla. Tempat ini bukan sekadar masjid biasa, tapi sarat sejarah karena di sinilah Nabi Muhammad ﷺ menunaikan shalat Idul Fitri, Idul Adha, dan shalat Istisqa (meminta hujan), hingga shalat ghaib untuk Raja Najasyi dari Habasyah.

 

Sejarah Singkat Masjid

Masjid Al-Ghomamah terletak di sisi barat daya Masjid Nabawi. Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai Al-Manakhah, sebuah pasar di Madinah. Nabi ﷺ sering menunaikan shalat di beberapa titik lapangan ini, namun di akhir hayat beliau ﷺ, mushalla ini menjadi lokasi utama shalat Id dan Istisqa.

Bangunan masjid diperkirakan pertama kali didirikan pada masa Kekhalifahan Umayyah, tepatnya saat Umar bin Abdul Aziz menjadi wali Madinah (87–93 H). Sejak itu, masjid ini mengalami beberapa renovasi, termasuk oleh Sultan Hasan bin Muhammad bin Qalawun (748–762 H) dan kemudian oleh Pangeran Bardik Al-Mu’ammar pada 861 H. Bangunan modern yang kita lihat saat ini berasal dari abad ke-13 Hijriyah, dan terus dirawat hingga era modern oleh Kerajaan Arab Saudi dengan memperhatikan nilai sejarah dan arsitektur aslinya.

 

Kebiasaan Shalat Nabi di Mushalla

Yang membuat Masjid Al-Ghomamah begitu istimewa adalah kebiasaan shalat Nabi ﷺ di sini. Beliau ﷺ menunaikan shalat Id dan Istisqa di lapangan terbuka, tidak di dalam bangunan. Bahkan, beliau ﷺ menegaskan agar lokasi ini tetap berupa lapangan terbuka:

هَذَا مَجْمَعُنَا وَمُسْتَمْطَرُنَا وَمَدْعَانَا لِعِيدِنَا وَلِفِطْرِنَا وَأَضْحَانَا، فَلَا يُبْنَى فِيهِ لَبْنَةٌ عَلَى لَبْنَةٍ وَلَا خَيْمَةٌ

"Ini adalah tempat berkumpul kita, tempat kita menunaikan shalat istisqa, tempat kita menunaikan shalat Idul Fitri dan Idul Adha; maka janganlah dibangun di sini satu batu pun atau satu tenda pun." 

(diriwayatkan oleh Ibn Shabah dalam Tārīkh al-Madīnah (1/135) melalui jalur Abu Damrah al-Laythī dari Hamzah bin Abd al-Wahīd dari Dawud bin Bakr dari Jābir bin Abdillāh dari Anas bin Mālik).

Selain itu, di tempat ini Nabi ﷺ juga menunaikan shalat ghaib untuk Raja Najasyi, penguasa Habasyah yang beriman dan selalu menolong para Muhajirin. Nabi ﷺ memberitahukan kepada para sahabat saat wafatnya Najasyi, lalu memimpin shalat ghaib bagi beliau di mushalla ini.

 

Asal Usul Nama Al-Ghomamah

Masjid ini dikenal sebagai Al-Ghomamah karena ada kisah menarik, saat menunaikan shalat Istisqa, sebuah awan menutupi Nabi ﷺ dari teriknya matahari. Sejak itu, mushalla ini juga populer dengan sebutan Masjid Al-Ghomamah.

 

Arsitektur Masjid Saat Ini

Masjid Al-Ghomamah saat ini memiliki desain yang tetap menghormati nilai sejarahnya:

  • Pintu masuk selebar 4 meter dan panjang 26 meter, dengan 5 kubah di atasnya.
  • Mushalla berukuran 15 x 30 meter dengan menara silinder di salah satu sudut.
  • Papan hijau di atas pintu bertuliskan kaligrafi Thuluth emas “Masjid Al-Ghumama”.
  • Bagian luar masjid dilapisi batu basal hitam, menyerupai warna lava yang mengelilingi Madinah, sementara kubah dan dinding bagian dalam dicat putih, menciptakan kontras yang megah dan alami.

Kini, mushalla ini melekat pada halaman Masjid Nabawi setelah perluasan besar yang dilakukan Kerajaan Arab Saudi.

 

Kunjungan Wisata Religi

Masjid Al-Ghomamah bukan hanya situs sejarah, tapi juga aktif digunakan untuk shalat wajib. Bagi para pengunjung, ini adalah tempat yang sempurna untuk menyusuri jejak Nabi ﷺ, merasakan suasana spiritual, dan mempelajari sejarah Islam secara langsung. Pintu masjid dibuka dari pukul 10:00 pagi hingga 12:00 malam (bisa berubah sewaktu-waktu).

 

Tips Untuk Para Peziarah

  • Jangan lupa kenakan pakaian sopan dan nyaman karena Anda akan banyak berjalan di halaman terbuka.
  • Ambil waktu untuk membaca sejarah tempat ini sebelum shalat agar pengalaman spiritual semakin mendalam.
  • Foto boleh diambil, tapi tetap hormati pengunjung yang sedang beribadah.
  • Tetap memperbanyak shalat di Masjid Nabawi karena pahalanya yang besar, lebih baik dari 1.000 kali shalat di masjid lain terkecuali Masjidil Haram.

Masjid Al-Ghomamah adalah contoh sempurna bagaimana sejarah, arsitektur, dan tradisi ibadah bersatu, menjadikannya salah satu lokasi yang wajib dikunjungi saat ziarah ke Madinah.

 

Penutup 

Masjid Al-Ghomamah merupakan salah satu situs bersejarah yang sarat makna keagamaan, di mana Nabi ﷺ menunaikan shalat Idul Fitri, Idul Adha, shalat Istisqa, dan shalat ghaib untuk Raja Najasyi. Tempat ini tidak hanya menyimpan jejak sejarah Islam yang penting, tetapi juga mengajarkan kita tentang nilai doa, tawakal, dan keimanan yang mendalam. Mengunjungi Masjid Al-Ghomamah memberikan pengalaman ziarah yang lengkap, menyatukan refleksi spiritual dengan penghormatan terhadap warisan sejarah Nabi ﷺ di Madinah.

Sumber: 

https://visitmadinahsa.com/sa-ar/destinations/%D9%85%D8%B3%D8%AC%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D8%BA%D9%85%D8%A7%D9%85%D8%A9

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id